Stand With Tuvalu (Oxfam International) |
Tuvalu
Saya pertama kali mendengar nama Tuvalu ketika mengikuti acara Konferensi Perubahan Iklim COP15 di Copenhagen, Denmark pada bulan Desember 2009. Pada konferensi tersebut, delegasi Tuvalu adalah salah satu delegasi yang paling bersuara keras terutama di tanggal 10 Desember 2009 ketika delegasi Tuvalu menuntut kenaikan suhu global harus dibatasi pada 1.5 derajat bukannya 2 derajat seperti yang diusulkan.
"Tuvalu is one of the most vulnerable countries in the world to climate change, and our future rests on the outcome of this meeting." --Ian Fry, Tuvalu's negotiator in COP15 Climate Conference.
Map Negara Tuvalu (CIA) |
Saya sendiri belum pernah menginjakkan kaki di Tuvalu tetapi pernah bertemu dengan Gilliane Le Gallic yang merupakan pendiri dari organisasi Alofa Tuvalu. Gilliane mulai mendirikan organisasi ini setelah beberapa saat tinggal di Tuvalu dan merasakan kecintaanya akan negara kecil ini. Giliane bercerita bahwa Tuvalu adalah sebuah negara yang indah alamnya dan disamping itu, Tuvalu juga negara yang terancam akan dampak dari perubahan iklim. Adalah hal yang biasa ketika badai menerpa negara ini, air yang keluar dari tanah seperti yang dialami oleh daerah Sidoarjo dimana di Sidoarjo lumpur yang keluar dari tanah. Yang paling menarik mendengar tentang Tuvalu adalah ketika kita tidur dimanapun di daerah Tuvalu, maka deburan ombak akan menjadi musik penghibur di malam hari.
Yangki Imade Suara and Gilliane Le Gallic (Flickr Photo Stream) |
"We live in constant fear of the adverse impacts of climate change. For a coral atoll nation, sea level rise and more severe weather events loom as a growing threat to our entire population. The threat is real and serious, and is of no difference to a slow and insidious form of terrorism against us." --Saufatu Sopoanga, Prime Minister of Tuvalu, at the 58th Session of the United Nations General Assembly New York, 24th September 2003.
Jika dalam jangka waktu 50 hingga 100 tahun ke depan kita terus membiarkan terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut, maka Tuvalu bukan hanya satu-satunya negara yang terancam akan hilang dari muka bumi. Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17,000 pulau pasti juga akan terkena dampaknya. Jika Tuvalu hilang ini berarti air laut naik sebesar 4 meter, kita dapat menghitung berapa banyak kehidupan di pinggir pantai/laut yang akan hilang di kota-kota pinggir pantai Indonesia karena kebanyakan kota besar Indonesia berada di pinggir pantai, sebut saja Jakarta, Surabaya, Semarang, Padang, Makassar.
Sumber: CIA, BBC, Wikipedia, Alofa Tuvalu.
1 Response to Negara Yang Terancam Hilang: Tuvalu
ngga cuma Tuvalu, negara lain juga terancam tenggelam termsk Indonesia (sebagian pulau2nya)...
Post a Comment