I've bought a new domain for my blog, you can visit me in www.yangkiimadesuara.com

Latest Blog

Jika ditanya pada tahun 2004 apa mimpi saya, maka saya akan menjawab ingin mengunjungi Kota New York yang terkenal sebagai salah satu Kota Yang Tidak Pernah Tidur.

Ini bermula dari panggilan saya yang oleh Saudara Akbar Zainuri diganti menjadi EnWai mengingat nama Yangki hampir sama dengan Yankee atau yang dalam bahasa Indonesia berarti Orang Amerika. Sedangkan Akbar memanggil EnWai karena Yankee lebih dekat dengan istilah New York Yankees atau EnWai Yankees (tim baseball kebanggan Kota New York).

Yangki in Times Squares

Bermula dari situ saya bermimpi untuk menginjakkan kaki di kota yang juga biasa dipanggil dengan nama Big Apple tersebut. Pada tahun 2007, saya terpilih menjadi salah satu delegasi Universitas Padjadjaran di acara bergengsi Harvard National Model United Nations (HNMUN) yang diadakan oleh Harvard University. Mengingat Harvard University adalah salah satu universitas peringkat atas dunia serta termasuk ke dalam jajaran Ivy League University, pastinya acara ini juga adalah acara yang sangat bagus mengingat pada tahun tersebut, HNMUN adalah kali ke-54 nya diadakan.

Akhirnya pada bulan Februari 2008, mimpi 4 tahun yang lalu menjadi sebuah kenyataan. Saya berhasil menginjakkan kaki di Kota New York setelah 2 minggu sebelumnya mengikuti acara HNMUN di Kota Boston yang sangat terkenal dengan Boston Tea Party-nya (ini tertulis di buku sejarah yang dahulu dipelajari ketika duduk di bangku SMP).

Tidak hanya menghabiskan waktu mengunjungi tempat-tempat menarik di Kota New York seperti Times Square, Wall Street, Patung Liberty, Central Park dan sebagainya, seluruh delegasi Indonesia yang ikut di acara HNMUN (Unpad, ITB, SBM-ITB, UI, UGM dan Unpar) mendapatkan undangan jamuan makan siang langsung dari Bapak Marty Natalegawa yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Tetap Republik Indonesia untuk PBB di Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia.

Ki-Ka: Haikal, Erditya, Nia Sabrina, Mr. Marty Natalegawa, Reza Harisky, Yangki Imade Suara

Pada akhirnya, saya mengambil kesimpulan bahwa mimpi adalah salah satu alasan untuk kita tetap hidup karena selama ada mimpi, kita akan terus termotivasi untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Kita hidup karena mimpi, dan kita bermimpi karena kita terus ingin hidup.

Keep dreaming and keep working to realize all of your dreams folks.
We Live Because We Have Dreams

Stand With Tuvalu (Oxfam International)
Tulisan ini adalah bagian dari serial tulisan tentang negara yang terancam hilang akibat pemanasan global yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut. Negara yang direview di keseluruhan tulisan ini adalah negara yang tergabung dalam AOSIS (Alliance of Small Island States) yang merupakan salah satu organisasi antar pemerintah (Intergovernmental Association) dari dataran rendah pesisir (low-lying coastal) dan negara kepualaun kecil (small island countries). AOSIS didirikan pada tahun 1990, tujuan utama dari aliansi ini adalah untuk mengkonsolidasikan suara Small Island Developing States (SIDS) untuk mengatasi pemanasan global. AOSIS memiliki 42 anggota dan observer dari seluruh dunia, dimana 37 merupakan anggota PBB. Aliansi tersebut merupakan 28% dari negara-negara berkembang dan 20% dari total keanggotaan's PBB.

Tuvalu
Saya pertama kali mendengar nama Tuvalu ketika mengikuti acara Konferensi Perubahan Iklim COP15 di Copenhagen, Denmark pada bulan Desember 2009. Pada konferensi tersebut, delegasi Tuvalu adalah salah satu delegasi yang paling bersuara keras terutama di tanggal 10 Desember 2009 ketika delegasi Tuvalu  menuntut kenaikan suhu global harus dibatasi pada 1.5 derajat bukannya 2 derajat seperti yang diusulkan.

"Tuvalu is one of the most vulnerable countries in the world to climate change, and our future rests on the outcome of this meeting." --Ian Fry, Tuvalu's negotiator in COP15 Climate Conference.

Map Negara Tuvalu (CIA)
Tuvalu juga terkenal dengan nama Ellice Islands, Tuvalu sendiri berarti "delapan pulau yang berdiri bersama" dalam Bahasa Tuvalu karena negara ini terdiri dari 8 pulau yang terletak di Samudra Pasifik. Tuvalu dikelilingi oleh negara Kiribati, Nauru, Samoa dan Fiji dan berdasarkan perkiraan julah penduduk Juli 2010, Tuvalu dihuni sebanyak 10,472 orang (CIA World Fact Book) dan menjadikan Tuvalu sebagai negara dengan populasi penduduk terkecil ketiga di dunia setelah Vatican City dan Nauru. Tuvalu sendiri hanya memiliki luas 26 km persegi atau hanya 3% dari luas Jakarta dan jika dihitung dari luas daratannya saja, luas Tuvalu kurang dari 1% luas Jakarta. Kita bisa membayangkan bagaimana "menariknya" tinggal di Tuvalu.

Saya sendiri belum pernah menginjakkan kaki di Tuvalu tetapi pernah bertemu dengan Gilliane Le Gallic yang merupakan pendiri dari organisasi
Alofa Tuvalu. Gilliane mulai mendirikan organisasi ini setelah beberapa saat tinggal di Tuvalu dan merasakan kecintaanya akan negara kecil ini. Giliane bercerita bahwa Tuvalu adalah sebuah negara yang indah alamnya dan disamping itu, Tuvalu juga negara yang terancam akan dampak dari perubahan iklim. Adalah hal yang biasa ketika badai menerpa negara ini, air yang keluar dari tanah seperti yang dialami oleh daerah Sidoarjo dimana di Sidoarjo lumpur yang keluar dari tanah. Yang paling menarik mendengar tentang Tuvalu adalah ketika kita tidur dimanapun di daerah Tuvalu, maka deburan ombak akan menjadi musik penghibur di malam hari.

Yangki Imade Suara and Gilliane Le Gallic (Flickr Photo Stream)
Ancaman terbesar bukanlah bencana alam yang menerpa Tuvalu, tetapi ancaman terbesar yang sedang dihadapi oleh Tuvalu adalah tenggelamnya negara ini.  Titik tertinggi di Tuvalu hanya sekitar 4.5 meter (15 kaki), ini berarti jika air laut naik 40 cm setiap tahunnya, maka dalam 100 tahun lagi Tuvalu akan hilang dari muka bumi atau jika air laut naik 80 cm setiap tahunnya, maka dalam 50 tahun lagi Tuvalu hanya akan tinggal sebuah nama.

"We live in constant fear of the adverse impacts of climate change. For a coral atoll nation, sea level rise and more severe weather events loom as a growing threat to our entire population. The threat is real and serious, and is of no difference to a slow and insidious form of terrorism against us." --Saufatu Sopoanga, Prime Minister of Tuvalu, at the 58th Session of the United Nations General Assembly New York, 24th September 2003.

Jika dalam jangka waktu 50 hingga 100 tahun ke depan kita terus membiarkan terjadinya perubahan iklim yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut, maka Tuvalu bukan hanya satu-satunya negara yang terancam akan hilang dari muka bumi. Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17,000 pulau pasti juga akan terkena dampaknya. Jika Tuvalu hilang ini berarti air laut naik sebesar 4 meter, kita dapat menghitung berapa banyak kehidupan di pinggir pantai/laut yang akan hilang di kota-kota pinggir pantai Indonesia karena kebanyakan kota besar Indonesia berada di pinggir pantai, sebut saja Jakarta, Surabaya, Semarang, Padang, Makassar.


Sumber: CIA, BBC, Wikipedia, Alofa Tuvalu.
Negara Yang Terancam Hilang: Tuvalu


Untuk kedua kalinya, saya mendapatkan kesempatan untuk datang ke Amerika Serikat dan kali ini untuk kuliah tentang energi dan lingkungan di Amherst, MA dari tanggal 3 September hingga tanggal 9 Oktober 2010.

Sedikit informasi seputar Amherst: kota kecil di negara bagian Massachusetts dimana penduduknya sekitar 34ribu orang dan hampir 50% adalah mahasiswa karena di Amherst terdapat 5 college (setingkat universitas) yaitunya; University of Massachusetts (UMass), Amherst College, Mount Holyoke, Smith College dan Hampshire College.
Amherst, Kota Kecil 2 jam dari Boston, MA, USA

Global Young Greens (GYG) Congress 2010 Live Streaming


What is Youth Tiger Summit?

World leaders will meet at the heads of government World Tiger Summit in St. Petersburg, Russia from  15-18 September 2010 to lay out agenda for the recovery of tiger population throughout their range.  As part of the Summit process during this Year of the Tiger 2010, WWF is organizing a Youth Summit to reach out to the youths of the world so they can have a voice in this important conservation effort of this endangered species. 

Young people – Youth Tiger Ambassadors (age 18 to 20) from tiger range countries and countries that support the conservation of tigers – are invited to Vladivostok, home to the Amur or Siberian tiger, in Russia Far East for a for a Youth Summit from 12-18 September 2010. The Summit will provide them with the opportunity to learn more about tiger conservation along with their fellow youths from other countries and discuss ideas on raising awareness of the tiger. They will visit the habitat of the Amur or Siberian tiger, be taken on a tiger trail, and get first-hand information about the state of the wild tiger population and necessary measures for their conservation measures.

At present tiger populations are plummeting rapidly, driven by massive forests destruction, lost of natural prey species, poaching and illegal trading. The global wild population may now be as low as 3,200, down from an estimated 100,000 at the beginning 20th century . In Indonesia, only about 400 Sumatran tigers left in the wild and they are struggling to survive.

WWF is inviting two delegates from each of the tiger range countries and those countries with no tigers of their own but are helping to save the tiger, to attend the Youth Tiger Summit.  WWF-Indonesia is inviting two talented- creative youths to the summit as the ambassadors of Sumatran tiger conservation efforts.

Wanted: Indonesian Youth Delegation for Youth Tiger Summit, 15-18 September 2010 in Russia

Front Page Forest Friends Web
Anda bisa menanam 10 pohon melalui aktifitas online dengan cara;
2. Klik Become A Fan Now

Setiap satu dukungan berarti Anda menaman 10 pohon yang akan ditanam di Taman Nasional Tesso Nilo, Provinsi Riau. Semakin banyak dukungan berarti semakin banyak pohon yang ditanam di Tesso Nilo.

Best Regard

Yangki Imade Suara & Hanna Stanke
(Forest Friends Indonesian & Germany Finalist)
Tanam 10 Pohon Dengan Membantu Program Forest Friends


Pengurus HIMA IESP UNPAD 2009-2010 (Klik untuk mendownload)

Alhamdulillah telah selesai pemilihan ketua baru HIMA IESP Unpad periode 2010-2011 dan serah terima jabatan telah dilangsungkan pada hari Senin, 17 Mei 2010 dengan demikian berakhir pula kepengurusan tahun 2009-2010.

Yangki sebagai Pelaksana Tugas Ketua dan atas nama Pengurus HIMA IESP UNPAD Periode 2009-2010 mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas masukan, saran serta kritikan yang kami gunakan sebagai dorongan untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat IESP Unpad.

Program kerja yang diagendakan di acara musyawarah kerja seperti National Debate Competition/National Economics Seminar (NDC/NES), Social Day 2010, Kajian, Road to be a Teaching Assistant (RTTA), Studi Banding, serta program rutin lainnya dapat kami laksanakan.

Kami menyadari bahwa masih banyak pembelajaran yang harus kami lakukan, masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki serta masih banyak peluang untuk menjadikan HIMA sebagai tempat bagi mahasiswa untuk belajar berorganisasi.

Terima kasih saya ucapkan kepada
Annisa Wibi Ismarlanti (Sekretaris Umum) dan Dinan Silmi (Bendahara Umum) serta teman-teman Penanggung Jawab Divisi; Achmad Fadhly (Internal), Fitria Purnama Sari (Eksternal), Lisa Mariana Silaban (Social Responsibility), Nivola Riska Pangaribuan (Information System), Riki Relaksana (Research & Development), Mbarrep (Religi), Frisky Septadian (Human Resources & Development), Imronjana (Advokasi), M. Firmansyah Arviandri (Sport), Alfa Dian Puspa Arini (Art), Atika Zahra (Entrepreneurship) beserta para staf pengurus yang tetap mempertahankan konsistensinya beserta 33 staf muda.

Terima kasih juga kepada Saudara Alfan Nushra Bale (Plt. Ketua BPMJ IESP UNPAD periode 2009-2010) dan Narendra Widhitama Prakarsa (Wakil Ketua) serta seluruh pengurus BPMJ IESP UNPAD.

Kemudian, saya juga mengucapkan selamat kepada Saudara M. Rama Herbowo yang menjadi Ketua HIMA IESP UNPAD Periode 2010-2011 dan juga kepada Saudara Fajar Setiadi yang menjadi Ketua BPMJ IESP Unpad Periode 2010-2011.

Semoga ke depannya HIMA bisa menjadi organisasi yang terus bermanfaat untuk mahasiswa IESP, Alumni/Senior dan juga dapat menjalin kerjasama dan silaturahmi dengan Dosen serta Alumni IESP yang tersebar di pelosok Indonesia bahkan dunia.

Harapan pribadi Yangki semoga Pengurus HIMA dapat membangun kembali kekuatan organisasi sehingga bekerja secara maksimal dan terus menjalin kerjasama dengan pihak dalam, alumni/dosen serta pihak luar IESP sendiri.

IESP Jaya
Jayalah Selalu

Tertanda











Yangki Imade Suara
Plt. Ketua HIMA IESP Unpad 2009-2010

HIMA IESP UNPAD on FACEBOOK
HIMA IESP UNPAD on TWITTER
Perjalanan Masih Panjang, Kata Penutup dari Plt. Kahim IESP Unpad 2009-2010

Tiga hari yang lalu saya bergabung di Sahabat Harimau WWF-Indonesia dengan memberikan donasi yang nantinya akan digunakan untuk membantu tim riset harimau WWF-Indonesia di lapangan dan tim peneliti untuk memonitor populasi dan mengamati perilaku serta mencegah gangguan yang mungkin mengancam harimau sumatera dengan bergabung dalam Program “SAHABAT Harimau”.

Dengan menyumbangkan uang sebesar Rp 100.000, saya mendapatkan paket donasi berupa sertifikat, foto eksklusif harimau sumatera, boneka dan pin.

Tertarik untuk bergabung? Kunjungi http://www.wwf.or.id/cara_anda_membantu/bertindak_sekarang_juga/sahabatharimau/

Jadilah Sahabat Harimau : WWF Indonesia

Yesterday I got invitation from US Embassy Jakarta to attend Public Discussion on Environment/Climate Change with the Under Secretary of State for Democracy and Global Affairs, Ms. Maria Otero. Go to Jakarta from Bandung used X-Trans Travel and meet with Lidwina "Cea" Marcella one of friends from Danamon Young Leaders Award 2009 in PBNU Headquarter. Together with Lidwina Marcella (LSPR), Jonathan Christian Susanto (LSPR) and Olivia D. Purba (UI).

Ms. Maria Otero

In this discussion, Ms. Otero stated that youth all over the world have 3 biggest responsibilities;
  • To Learn
Everyone can learn from newspaper, magazine and even internet. Learn from what your country faces, what other countries around you faces and also global problem.
  • To Find Solutions
From all over problems, we have to find solutions. Don't just criticize but made some suggestion. After we learn, we'll know the way to find solutions.
  • To Act
And the last one is to act based on the way that we think and based on our knowledge and based on solutions that we have and we got.

I got a chance to ask Ms. Otero about Climate Change issue so my question is "After COP15, USA commit their emission reduction only for 17% based year 2005. I was one of International Youth Delegation to this conference and we also discussed with other youth all over the world that USA should reduce their emissions 30% based year 1995. So, why USA only commit to 17% emission reduction?"

Ms. Otero answered it that "Emission reduction need to be implemented with some regulation to make sure that we achieve our target. Thats why we only set 17%". 

To conclude the discussion, Ms. Otero said "From all over problems that we faced, we are part of the solutions".

Left-Right: Joe, Cea, Kak Reni, Vishal, Oliv, Yangki

Ms. Otero with PBNU Representative as the speaker in this discussion
 Find Ms. Otero on Facebook and Twitter


Facebook Twitter
Public Discussion on Environment and Cimate Change with Ms. Otero

 Yangki Imade Suara*

Forest Friends atau Sahabat Hutan adalah inisiatif kampanye pelestarian hutan dan lingkungan yang ditargetkan kepada pemuda usia 18 sd 25 tahun melalui aplikasi “online” atau jejaring pertemanan. Inisiatif ini diharapkan dapat menumbuhkan ide-ide kreatif dan inovatif di kalangan pemuda dalam mempromosikan, menggerakkan, dan menginspirasi orang lain disekitarnya untuk melakukan aksi nyata bagi hutan dan lingkungan hidup.

Setelah melewati proses pendaftaran dan seleksi yang diadakan oleh dewan juri yaitunya;
  • Christantiowati (National Geographic Traveller)
  • Desmarita Murni (WWF-Indonesia)
  • Astrid Korolczuk (WWF-Germany)

Dan ternyata saya masuk ke dalam 3 besar finalis berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dewan juri bersama dengan;
  1. Rima Putri Agustina (Finalis)
  2. Mia Amelinda (Finalis)
  3. Yangki Imade Suara (Finalis)
  4. Putri Permatasari
  5. Aniatul Hidayah
 Left to Right : Yangki, Mia, Rima (c) WWF Indonesia

Tiga finalis Forest Friends akan masuk ke babak selanjutnya dimana masing-masing peserta akan bekerjasama secara online dengan tiga finalis dari Jerman melalui aplikasi online yang akan disediakan oleh WWF.

Tahap selanjutnya adalah kolaborasi dari kami bertiga dengan tiga besar finalis Forest Friends Germany. Klik link berikut untuk melihat 10 besar Forest Friends Germany http://www.wwf-jugend.de/index.php?id=231&action=details&uid=

Dukung kami dan selamatkan habitat harimau Sumatera!

Setiap 1 dukungan yang diperoleh pemenang utama akan direalisasikan dengan penanaman 10 pohon di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo.

Informasi seputar finalis di [link1] [link2] [link3]

Ikuti terus perjalanan kami di www.wwf.or.id/savesumatra

Join WWF Indonesia Facebook Twitter

* An undergraduate student majoring economics in Faculty of Economics Padjadjaran University and interesting about climate change issue.
Forest Friends Indonesian Finalist from WWF-Indonesia



Wow, it's already the 10th of May 2010.
Well, I got a lot of work to do in this month.
1. Finishing my final thesis
2. Fund raising for the Nanjing Conference next October
3. Organize the COY6 event
4. Sign out from my position as Acting Head of Student Body Organization in Economics Department (HIMA IESP UNPAD)
5. Celebrate my 21st birthday (I'm getting older)
6. Apply for the internship, still consider the EDF position
7. Wait for good news from another Conference and Program [I wish I passed the qualification]
8. Eliminating word "IF"

Yap, here we go and start everything with Bismillah.
It's May. My Goals for May.



Edited by Yangki Imade Suara

Copyright 2010 by Anshul Dudeja