Tulisan ini saya angkat berdasarkan film baru yang berjudul My Name Is Khan.
Film ini juga berhasil meraih berbagai penghargaan di UK dan juga New Zealand.
Film dimulai saat seorang anak, Rizwan Khan (Tanay Chheda), seorang muslim yang mengidap sindrom Asperger, hidup bersama ibunya (Zarina Wahab) di wilayah Borivali di Mumbai. Saat ia dewasa (Shahrukh Khan), Rizwan pindah ke San Fransisko dan hidup bersama adik dan iparnya. Selama disana, ia jatuh cinta kepada Mandira (Kajol). Mereka menikah dan memulai usaha
Setelah peristiwa 9/11, Rizwan dan Mandira mulai menghadapi beberapa kesulitan. Dimulai dari sebuah tragedi, mereka berpisah. Mandira bahkan berujar "I should never have married a Muslim man". Ingin kembali memenangkan hati istrinya, Rizwan melewati sejumlah petualangan diberbagai negara bagian di Amerika.
Film dimulai saat seorang anak, Rizwan Khan (Tanay Chheda), seorang muslim yang mengidap sindrom Asperger, hidup bersama ibunya (Zarina Wahab) di wilayah Borivali di Mumbai. Saat ia dewasa (Shahrukh Khan), Rizwan pindah ke San Fransisko dan hidup bersama adik dan iparnya. Selama disana, ia jatuh cinta kepada Mandira (Kajol). Mereka menikah dan memulai usaha
Setelah peristiwa 9/11, Rizwan dan Mandira mulai menghadapi beberapa kesulitan. Dimulai dari sebuah tragedi, mereka berpisah. Mandira bahkan berujar "I should never have married a Muslim man". Ingin kembali memenangkan hati istrinya, Rizwan melewati sejumlah petualangan diberbagai negara bagian di Amerika.
Hingga pada akhirnya Rizwan mendapatkan apa yang dia inginkan dan dia mengatakan "My name is Khan, and I'm not a terrorist"
Dari film ini, saya dapat memberikan gambaran bahwa hidup tidaklah selalu sama dengan apa yang kita harapkan. Tetapi kita harus dapat melakukan penyesuaian (adjustment) dengan keadaan yang terjadi. Segala macam kejadian merupakan bumbu-bumbu dari kehidupan yang akan menambah cita rasa dari perjalanan hidup ini.
More Info : Official Website
Watch on Youtube
No Response to "We Are Stronger than Our Fears"
Post a Comment